Sabtu, 21 Juli 2018

Mengejar Impian atau Menerima Kenyataan

Kali ini saya akan menuliskan sedikit mengenai dua hal yang saling bertolak belakang namun mau tidak mau kita harus menerima keduanya dan membiarkan keduanya beraksi dalam kehidupan kita.
Kedua hal itu adalah mengejar impian atau menerima kenyataan. Keduanya memiliki perbedaan yang sangat ketara baik itu sifat maupun keadaan, namun demikian sifat keduanya yang saling bertolak belakang tetap kita perlukan dalam keseharian. 

Mengejar impian adalah satu kondisi dimana kita menginginkan sesuatu, entah itu hal besar atau kecil, jangka panjang atau jangka pendek namun yang jelas kita menginginkan itu dan mengharapkan kita bisa mendapatkannya. Ini juga berarti impian itu masih berada di luar keadaan kita yang sekarang. Kondisi yang demikian membuat kita melakukan sesuatu, berusaha dan bersemangat bergerak ke arah tertentu dimana impian atau hal yang diinginkan itu berada. Kondisi ini masuk dalam kategori kondisi aktif, kontraksi, menerima tantangan untuk mencapai kondisi baru sesuai impian kita.

Hal ini sangat berbeda dengan menerima kenyataan. Kita berfokus, berpasrah, menerima apa yang sudah ada  pada diri dan hidup kita sekarang. Kita terlihat tidak melakukan sesuatu pergerakan ke arah tertentu atau berusaha mencapai kondisi tertentu yang bersifat baru. Kita terlihat seolah dalam posisi atau kondisi yang tetap, tidak berubah dan menikmati apa yang ada. Keadaan ini membuat kita tidak perlu bersusah payah mengerahkan tenaga untuk menuju suatu kondisi baru atau hal baru. Kondisi ini masuk dalam kategori pasif, relaksasi, menikmati kenyamanan.

Kedua hal kontradiktif dan belawanan di atas pada kenyataannya harus kita jalani dalam kehidupan kita. Kita tidak bisa terus menerus ada di kondisi yang sama dan uniknya di waktu yang sama kita juga menginginkan kenyamanan menikmati yang ada. Kedua hal tersebut seringkali menjadi sumber konflik, dilematis dalam pilihan. Setiap dari kita pasti pernah mengalami kondisi ini, terutama dalam urusan pekerjaan, pendidikan sampai pasangan hidup.

Kita harus memilih pekerjaan yang sudah nyaman atau menerima tantangan untuk mengikuti impian kita. Kita harus memilih jurusan pendidikan yang membuat kita nyaman atau yang menjanjikan sesuatu yang besar baik itu gaji, pengalaman atau jabatan. Kita harus memilih pasangan yang telah lama dengan kita namun kurang mendatangkan kenyamanan atau tantangan mencari pasangan baru dengan segala potensi kenyamanan yang kita inginkan.

0 comments:

Posting Komentar