Rabu, 01 Agustus 2018

Jepang dan Jerman, Penguasa Lautan dan Penguasa Daratan

Dalam sejarah dunia, terutama sejarah peperangan, nama kedua negara ini tak bisa dihilangkan. Jepang dan Jerman adalah dua aktor utama dalam perang terbesar yang pernah dialami umat manusia, Perang Dunia II. Bersama Italia, Jerman dan Jepang merengsek menjadi predator yang memporakporandakan benua Asia dan Eropa serta samudera Pasifik dan Atlantik. Namun demikian, keduanya ternyata memiliki perbedaan amat mencolok dari sisi kondisi negerinya sendiri.


Jerman adalah negara kontinental yang terletak di tengah Benua Eropa dan minim akses ke lautan. Karenanya, doktrin militer yang dianut adalah doktrin kontinental yang menitikberatkan pada kekuatan angkatan darat dan angkatan udara. Hal ini amat terlihat dari reputasi tentara infanteri Jerman dan terlebih divisi tank - tank nya yang sukses menyapu penjuru benua Eropa baik barat ( Perancis dan sekitarnya ) maupun timur ( Uni Soviet dan sekitarnya ) pada awal - awal perang dunia kedua, padahal jumlah personel angkatan darat Jerman bersaing ketat dengan angkatan darat Soviet dan Perancis. Perpaduan sempurna angkatan darat dan angkatan udara Jerman membuat negeri ini sangat ditakuti kala itu.


Jepang, kebalikannya, adalah negara kepulauan yang terletak di tepi benua Asia dan samudera Pasifik yang memilki kontur tanah bergunung - gunung. Karenanya, doktrin militer yang dianut adalah doktrin kepulauan yang menitikberatkan pada kekuatan angkatan laut dan angkatan udara. Hal ini juga amat terlihat dari reputasi angkatan laut Jepang sebagai angkatan laut terkuat di dunia saat itu dengan 11 unit kapal induk dan ratusan destroyer. AL Jepang bersaing ketat dengan AL Inggris dan AL Amerika Serikat dalam superioritas kapal perang maupun teknologi persenjataan. Di awal - awal perang dunia kedua, AL Jepang sukses membungkam gerak maju AL AS dan AL Inggris dalam banyak pertempuran laut.


Angkatan laut Jerman "hanya" disuport oleh U Boat, mesin - mesin perang berupa kapal selam yang sukses menebar teror di samudera Atlantik, sementara angkatan darat Jepang "hanya" disupport oleh light tank atau tank - tank ringan yang sukses merajai daratan Asia Tenggara.

Kedua perbedaan itu nyatanya sukses membawa militer Jerman dan Jepang merajai dunia pada awal - awal perang. Militer Jerman sukses menyapu bersih daratan Eropa lewat angkatan daratnya sementara militer Jepang sukses menguasai Asia Tenggara yang dominan perairan lewat angkatan lautnya. AD Uni Soviet dan AL Amerika Serikat dibuat hancur lebur sebelum kemudian membalik keadaan. Ketiadaan sumber dayalah salah satu sebab utama yang membuat militer Jerman dan Jepang gagal memenangkan perang, sesuatu yang amat berkebalikan dengan militer Soviet dan AS yang amat melimpah sumber daya baik itu tenaga manusia maupun industri perang.

0 comments:

Posting Komentar