Minggu, 05 Juni 2016

Mengenal KRL a.k.a Kereta Rel Listrik

Pernah melihat kereta tanpa lokomotif yang berjalan dengan antena yang menempel dengan kabel  di atapnya ?



Ya, itulah KRL atau Kereta Rel Listrik. Masyarakat Jakarta dan sekitarnya mengenalnya dengan nama KRL Commuter Line, sebuah sistem kereta komuter yang digerakkan oleh tenaga listrik yang menjangkau daerah - daerah sub urban hingga masuk ke pusat kota Jakarta.

Kereta ini amat populer dan menjadi primadona transportasi warga Jabodetabek dikarenakan nyaman, cepat dan murah.

Sistem AC dan bebas dari pedagang asongan dan pengemis membuat penumpang merasa nyaman. Terlebih kini ada sejumlah petugas keamanan yang berpatroli di dalam KRL selama perjalanan dan petugas kebersihan yang seringkali terlihat sedang meyapu dan mengepel lantai KRL dan  di setiap perjalanan. Begitu pula di stasiun, pedagang asongan serta pengemis yang dahulu menyemut kini sirna, berganti pemandangan bersih dan steril khusus untuk penumpang kereta.


Stasiun steril dan menggunakan gerbang tiket elektronik

Tarif kereta komuter ini sangat terjangkau. Sistem pembayarannya menggunakan kartu dan tiket elektronik yang ditempel di mesin gerbang tiket menggunakan teknologi informasi, bukan lagi sistem tiket kertas yang sarat dengan kebocoran dan kecurangan. Untuk jarak dari stasiun Bekasi ke stasiun Jakarta Kota, penumpang hanya dikenakan tarif asli sebesar dua ribu rupiah dengan tarif jaminan sebesar sepuluh ribu rupiah yang dapat ditukarkan kembali menjadi uang cash di loket stasiun tujuan.




Perhitungan tarifnya menggunakan sistem tarif progresif, dimana penumpang dikenakan biaya dua ribu rupiah untuk dua puluh lima kilometer pertama. Kemudian setiap sepuluh kilometer berikutnya penumpang dikenai biaya tambahan sebesar lima ratus rupiah. Sistem tarif progresif ini memungkinkan penumpang membayar biaya lebih murah untuk jarak - jarak dekat.

Penumpang diberi pilihan dua jenis kartu saat ingin menggunakan kereta ini, kartu multi trip atau KMT dan tiket harian berjaminan atau THB. Kartu multi trip adalah kartu langganan kereta yang memilik sejumlah saldo dan dapat diisi ulang di loket - loket stasiun, sementara itu THB adalah tiket harian yang hanya dapat digunakan untuk satu kali perjalanan, jadi jika penumpang ingin melakukan perjalanan tambahan, ia harus membeli tiket tersebut sesuai tarif stasiun tujuan.

Tiket Harian Berjaminan
Kartu Multi Trip
Moda angkutan ini juga bebas dari macet, karena memiliki lintasan sendiri. Lintasan rel ini menjangkau hingga pusat kota suburban di sekitar Jakarta, seperti Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang, Serpong hingga jarak terjauh yaitu Maja dan Nambo. Lintasan baru segera hadir di daerah Cikarang Kabupaten Bekasi, yang berpotensi menghubungkan pusat industri di daerah Cikarang dengan pusat bisnis di pusat kota Jakarta.

Oleh karena kelebihan - kelebihan itu, kini KRL Commuter Line selalu ramai oleh para penumpang dari berbagai kalangan. Stasiun pun kini telah dilengkapi oleh lahan parkir yang selalu penuh terisi kala hari - hari kerja. Masyakarat lebih memilih naik kereta daripada harus berjibaku melawan kemacetan di jalan yang makin menggila. KRL kini menjelma menjadi moda angkutan massal primadona masyarakat untuk beraktivitas di Jakarta dan sekitarnya.

0 comments:

Posting Komentar