Dalam upaya manusia untuk menyebarkan ide maupun karya, manusia menempuh banyak cara dan banyak jalan dan seringkali itu menjadi penanda suatu masa atau suatu zaman. Misalkan di era Paleolitikum cara manusia menyampaikan atau menyebarkan ide dan karya melalui jalur lukisan yang dipahat di gua gua, beralih ke era Mesir Kuno atau Mesopotamia Kuno dimana manusia mulai menggunakan tulisan dalam bentuk hieroglif maupun tulisan paku juga dalam upaya menyebarkan ide dan karya.
Makin maju zaman hingga ke zaman atom dan digital, manusia mulai menggunakan prinsip teknologi baik itu skala kecil hingga skala besar, sampai sampai manusia mampu memperbaiki wahana Voyager yang jaraknya jutaan kilometer di antariksa sana dengan penyampaian pesan dan instruksi melalui pancaran gelombang radio.
Dalam segala perkembangan zaman, manusia memang sangat lekat dengan kegiatan tukar informasi maupun saling persuasi. Di seluruh kegiatan manapun baik itu percakapan biasa maupun percakapan bermuatan instruksi ataupun persuasi, terdapat informasi yang bertukar tukar yang dikeluaran atau dipancarkan lalu ditangkap ataupun diserap.
Di era milenial digital yang penuh dengan intrupsi teknologi ini, manusia sudah sangat dimudahkan dalam aktivitas tukar informasi tersebut. Perdagangan dan bisnis adalah satu kegiatan yang paling terdampak dan paling jor - joran dalam mengeksplorasi semua area teknologi itu. Tak lepas dari sejarah evolusi peradaban manusia, perdagangan dan bisnis mengalami sekelumit perubahan bentuk dan peralihan cara dari mulai kegiatan bisnis pertama manusia di masa purba hingga detik ini di era disrupsi dan intrupsi.
Masa silam yang penuh dengan kesederhanaan juga mencakup sederhananya kegiatan bisnis manusia. Kisah - kisah bisnis marketing hanya ada barter, hanya ada pertemuan antar penjual dan pembeli dan hanya ada komunikasi lisan dari mulut ke mulut. Beralih ke era selanjutnya, komunikasi dalam berbisnis berevolusi menjadi komunikasi tulisan, di lembar - lembar papyrus, di tulang, di batu hingga di dinding - dinding yang jejaknya bisa kita saksikan di situs arkeologi.
Beralih ke era yang lebih maju, bisnis melalui komunikasi lisan dan tulisan yang hanya bisa dilakukan di jarak dekat dan jarak jauh dengan waktu yang cukup lama berkembang hingga jarak jauh dengan waktu yang sangat cepat. Penggunaan sistem pos, dengan burung merpati ataupun tenaga manusia hingga penemuan gelombang radio menjadi milestone perjalanan evolusi kegiatan komunikasi bisnis tersebut.
Di dalam upaya kegiatan- kegiatan itu, peran juru tulis yang mencatat perdagangan dan konteks, konten atau isi perdagangan maupun bahasa persuasi dan propaganda tersebut mulai terasa diperlukan bahkan menjadi wajib keberadannya. Merekalah yang menyebabkan kita di masa abad 20 - 21 ini mengetahui pemasaran, marketing atau kegiatan propaganda apa yang dilakukan di masa - masa itu dan bahkan transaksi apa yang terjadi di masa silam.
Era digital datang, dan pekerjaan marketing terpengaruh sangat dahsyat dengan digitalisasi. Marketing konvensional dan silam yang mengadalkan lisan mulut ke mulut hingga peralatan semisal kertas dan tinta beralih ke bentuk layar digital dan jangkauan internet. Tak terbatas jarak, tak terbatas waktu. Detik ini disampaikan di Irak, detik ini juga informasi yang sama hadir di Jepang. Sangat global, sangat mendunia.
Job desk juru tulis pun berkembang, meluas dan menembus batas waktu dan batas area. Peralatan yang mereka gunakan juga berevolusi hingga titik drastis, yang tadinya menggunakan pena bulu binatang dengan tinta dari hewan atau tumbuhan menjadi sangat digitalisasi, bahkan penamaan dan sebutannya pun demikian berubah. Jika masyarakat masa silam mengenal mereka sebagai juru tulis, maka masyarakat masa kini mengenal mereka sebagai content writer.
Dan apakah kiranya yang dilakukan juru tulis masa lampau itu dengan apa yang dilakukan para content writer di masa kini ? Setidaknya ada 3 yang mereka lakukan,
1. Memastikan karya, ide atau gagasan tersampaikan paripurna dan menarik
Para content writer itu mestilah memastikan ide dan karya dan gagasan yang ada tersampaikan sejelas dan seterang- terangnya kepada khalayak ramai. Memastikan bahwa rasa kemenarikan dan rasa kenikmatan itu terpancar dan mengenai sebanyak mungkin manusia adalah tujuan akhirnya.
Di dunia marketing, poin ini adalah poin hidup dan mati. Tidak tersampaikan dengan paripurna dan menarik berarti pintu pertama kemunduran bahkan kehancuran bisnis sudah terbuka.
2. Memastikan bahasa yang digunakan tepat dan nyaman
Agar ide - karya - gagasan itu tersampaikan, mau tak mau para juru tulis content writer haruslah mengetahui bentuk-bentuk bahasa. Jika di masa silam hanya ada bahasa lisan dan gambar, maka di masa kini bahkan para content writer harus menggunakan bahasa majas, peribahasa, syair bahkan yang lugas sekalipun.
Ini adalah tools penting di dunia marketing. Pilihan pasar dengan beragam orang - orang di dalamnya menuntut segala kemungkinan warna dan cara penyampaian yang harus diambil agar informasi dan persuasi diterima dengan maksimal.
3. Memastikan para pembaca atau pemerhati dapat membaca atau memperhatikan
Mereka yang menuliskan itu semua tentu tak ingin tulisan mereka ada di ruang hampa. Karya mereka ataupun ide persuasi mereka mestilah diketahui oleh sebanyak - banyaknya manusia dan sebanyak - banyaknya pembaca.
Tak ada bisnis yang berjalan di ruang hampa, tak ada pula marketing yang bergerak di area kosong. Mereka harus dihadiri dan disaksikan oleh audiens, oleh masyarakat, sebanyak mungkin, seluas mungkin.
Dunia digital memang sangat berbeda dengan dunia silam. Kecepatan ketepatan, intrupsi dan disrupsi adalah nafas dan atmosfernya dunia digital. Marketing digital dan marketing silam pun demikian terpengaruh, namun prinsip - prinsipnya tak tergeserkan. Mempengaruhi sebanyak - banyaknya orang dan menarik seluas - luasnya perhatian.
Content writer atau juru tulis milenial dengan bahasa tulisannya adalah kunci utama dan kunci paling hakiki untuk memastikan prinsp - prinsip marketing itu berjalan melalui ide gagasan persuasif bahkan instruktif agar terbentuk, tersampaikan dengan baik dan diterima dengan maksimal. Baik di era silam maupun di era digital marketing saat ini, fungsi - fungsi itu masih sangat relevan bahkan menjadi acuan keahlian mereka. Tanpa kehadiran dan sentuhan mereka perjalanan marketing kita saat ini tak akan bisa sampai di titik ini.
0 comments:
Posting Komentar